Selepas ujian EBTANAS untuk sekolah menengah
atas yang sangat menegangkan dan membosankan, aku , Ibu dan Ayah merencanakan
liburan di Danau Toba. Ibarat rombongan Group Elite, Kami bertiga pagi itu
kebandara Cengkareng , dengan penerbangan Garuda yang nantinya mengantarkan
kami ke Medan .
Setibanya dibandara Polonia medan kami telah dijemput oleh
seorang petugas travel dengan sebuah mobil kijang Innova 2011 dan seterusnya
mengantarkan kami ke Danau Toba yang sebelumnya kami diantar berkeliling kota
Medan kurang lebih 2 jam dan setelah Makan Siang disalah satu restoran Mewah
dimedan kami lanjutkan perjalanan ke Prapat.
Sepanjang jalan menuju prapat , aku dan Mami duduk di kursi
bagian tengah dan papa duduk didepan, selama 4 jam perjalanan kami sangat
menikmati keindahan alam Sumatera Utara.., terkadang Mami mengantuk dan
tertidur sebentar menyandarkan kepalanya dibahuku atau berbaring di pangkuanku.
Sedangkan kerjaan Papa lebih banyak memotret keindahan alam
dalam perjalanan dan sesekali kami singgah mengambil foto, Fato kami berdua
dengan Mami dalam banyak pose (berpelukan, menggandeng Mami, menggendong Mami )
lebih banyak dibandingkan foto Mami dengan papa atau berfoto bertiga.
Sesampai Di prapat (Dermaga Ajibata di Prapat) hari sudah
menjelang malam tepatnya jam setengah 6 kami langsung ketempat penyeberangan.
Khusus kami bertiga akan diseberangkan dengan naik Speed Boat yang telah
disiapkan oleh Travel ,menurut mesinis Boat diperkirakan akan ditempuh setengah
jam , tidak seperti pengunjung lainnya harus antri menunggu giliran
diseberangkan ke pelabuhan Tuktuk Siodang Pulau Samosir yang lama tempuh kurang
lebih 45 menit
Dalam perjalanan , kami banyak menikmati keindahan danau
toba apalagi waktu itu panorama yang sangat indah pada senja hari..Mami lebih
banyak bersandar dibahuku terkagum-kagum sambil menikmati perjalanan ini ,
sedangkan papa disibukan dengan menerima telepon, entah dari mana.
Setiba di Tuktuk , kami dijemput oleh Karyawan hotel dan
membawa kami langsung kehotel yang paling mewah ditempat itu , dan rupanya papa
telah mempersiapkan semuanya jauh sebelum kami berlibur. seperti sewa 2 kamar
hotel yang paling mahal.
Setelah istirahat sebentar ,kami ditawarkan oleh petugas travel untuk menikmati pesisir pantai waktu malam, tapi papa menolak karena kesibukannya menerima telepon dan menyuruh Mami untuk menemaniku berkeliling berduan.
Kami berdua dengan Mami berkeliling menyusuri pantai,
menikmati keindahan alam diwaktu malam . Berdua dengan Mami sangat mengasikan,
betapa tidak karena Mami siap memberikan yang terbaik untuk anak tunggal
kesayangannya, Mami berjalan sambil merapat dibahuku, kadang kadang memeluk
pinggangku seperti dua anak yang lagi kasmaran. Hal ini menurut Mami
biasa-biasa saja karena sedari-dulu atau sebelumnya aku dan Mami sering
berjalan berduaan seperti ini kalau lagi menemaninya ke Mall ditempat ramai,
tapi kali ini suasananya sangat lain dan berbeda, sangat romantis..
Kadang-kadang Mami sangat manjanya, kebiasannya memeluk
pinggangku dengan tangan kirinya sambil menyandarkan kepalanya di bahuku dan
dan akupun memeluk bahu Mami dengan lengan kananku, kami selalu mencari iven
yang sangat romantis dan meminta tolong pada pengunjung lainnya untuk
mengabadikannya.
Sekali waktu tiba-tiba Mami memeluk pinggangku dengan kedua
lengannya dan meminta dahi hidungnya bersentuhan dengan dahi dan hidungku,
persis dilatar belakangi cahaya bulan yang lagi merambah purnama.., jantungku
berdetak lebih kencang..dan nafasku terasa sesak..dan mencium aroma harum yang
keluar dari mulut Mami yang sambil berkata
“Buatlah suasana lebih romantis Ar..”
Jujur saja , kuakui Mami adalah sosok wanita sempurna di
dunia ini, kecantikannya sangat menawan dibandingkan wanita sebayanya , umurnya
yang memasuki 38 tahun kelihatannya jauh lebih muda , malah dibandingkan dengan
primadona teman sekelasku “Alda” yang berpostur dan berpenampilan celebritis
jauh 20 tahun lebih muda dari Mami masih belum dapat dibandingkannya.
Mungkin inilah sebabnya kenapa aku belum pernah menyatakan
cinta atau sayang kepada Alda yang menjadi rebutan di sekolahku, padahal Alda
dan semua temanku mengetahui bahwa Alda sangat mencintaiku. Aku takut dan tidak
mau mengecewakan Alda, karena sampai saat ini aku mencari seorang wanita yang
kelak mendampingiku yang tipe nya sama seperti Mami.
“Tapi Ma…, Ar bete bergambar seperti ini”
” Mami tau Ar…, kamu takut sama cewek , apalagi Alda teman sekelasmu, makanya Mami mengajak liburan kamu sekalian ektra curikuler”
Kata-kata Mami beraroma harum alamiah yang berbicara
persisis didepan hidungku jantungku makin berpacu. oh…rupanya Mami mengetahui
kelemahanku dari teman2ku yang datang berkunjung kerumah, pantasan Mami lebih
banyak bercerita dengan teman2ku kalau mereka berkunjung.
Malam yang indah itu kami lewati dengan duduk dibatuan,
kupeluk Mami dari belakang yang bersandar didadaku sambil memandang bulan yang
memancarkan cahayanya menembus awan tipis yang kemudian dipantulkan oleh
permukaan air di Danau Toba… Entah kenapa ..terucap lirih dari bibirku
“Akan kucari pendamping hidupku yang seperti Mami”
Tiba-tiba Mami memalingkan wajahnya dan hidung kami
bersentuhan.
” Apa Katamu Ar?? “
” Seandainya Mami tidak pernah melahirkanku, maka Mami-lah yang harus menjadi pendampingku”
kataku singkat sambil mengecup kening Mami lama….lama…sekali dan
perlahan-lahan turun dibibirnya yang tipis, basah memerah merekah.., dan
Mamipun tersentak kaget , tidak menyangka Anak kesayangannya menciumnya
dibibir.
“Ar.., gak boleh dibibir sayang !!!”
” Kenapa Ma? “tanyaku singkat sambil melepas ciumanku di bibirnya,
“Ntar Mami terangsang”
“Apakah semua bibir wanita sangat sensitif seperti itu Ma"
“Entahlah Ar, tetapi papamu sangat mengetaui kelemahan Mami”
“OK Ma!!”
Melengkapi keindahan malam itu dipantai Pulau Samosir, Mami
banyak bercerita tentang masa lalunya dengan papa diselingi cemilan khas Pulau
Samosir dan menerawang cakrawala malam yang semakin dingin. Bulan dibalik awan
pun makin sempurna memancarkan cahayanya .
Angin laut yang bertiup lembut menerpa kami berdua yang
duduk menikmati keindahan pantai , dan perlahan-lahan berubah makin sejuk dan
dingin, Rambut Mami yang terkulai ikal melambai kadang menutupi wajah Mami ,
kusingkap rambut itu dan kukecup kening Mami sekali lagi.
”kasian Papa sendirian di hotel” kataku bermaksud mengajak
Mami pulang.
Mami hanya mengangguk sambil membalas kecupan dikeningku dan
kembali menyandarkan kepalanya dibahuku, dan kupapah tubuh Mami yang sementara
bersandar didadaku dan seterusnya kami berjalan pulang bergandeng tangan dan
kadang-kadang berpelukan.
Setiba di Hotel kami disambut papa
” Bagaimana Ar… Romantis pantainya ???”
Kami, aku dan Mami menjawabnya dengan senyum dan rupanya
Papa dan Mami sengaja membawaku berlibur untuk menambah pengetahuan agar lebih
banyak mengetahui kehidupan diluar dari pada kehidupan keluarga kami bertiga… ,
Sambil merapatkan pintu kamar papa melanjutkan
” Besok terpaksa papa tidak bisa menemani Ar dan Mami
menghabiskan liburan ini, karena Papa 4 hari kemudian sudah harus
mempresentasikan perusahaan kita di Asosiasi eksport Import Tokyo -Jepang , dan
papa harus mempersiapkan dokumennya dan segala sesuatunya”
” sayang ya!!! tapi gak apa Papa ”
jawabku singkat hampir berbarengan dengan
jawaban Mami. Malam itu kami bertiga lewati dengan ngobrol sepuas-puasnya di
Kamar Papa dan Mami dan akhirnya aku minta pamit kembali kekamarku sendirian.
Di Kamarku pun lama sekali baru aku bisa tertidur, dan
selalu membayangkan Mami.. dan suasana liburan kami tadi di pantai bersama
Mami,
” Alangkah indahnya hidup ini seandainya aku bisa
mendapatkan isteri seperti Mami …….” dan akhirnyapun aku tertidur dalam angan
dan bayangku bersama Mami.
Keesokan harinya…, pagi sekali kami mempersiapkan kepulangan
papa ke Jakarta dan kami mengantarnya kepantai , dan dipantai sudah menunggu
boat yang akan menyeberangkan papa pulang…… Sepeninggal papa, Mami masih
berdiri terpaku dipantai sampai bayangan papa tidak kelihatan lagi..
” Kasihan Papa ya..Ar.., gak bisa menemani kita liburan”
” Bukan Papa yang dikasihani, justru Mami lah yang kelihatan bersedih… oh Mamiku sayang”
kataku sambil menarik Mami berlarian kepantai yang mulai
dipadati pengunjung yang bersantai dan mandi sambil menikmati suasana pantai
pulau samosir yang cerah dipagi hari itu.
Sambil berlari aku menarik lengan Mami , Mami yang tertinggal
dibelakang ku berusaha berlari mengimbangiku tetapi rupanya Mami bukanlah atlet
pelari yang baik sehingga hampir tersungkur dan tiba-tib aku membalikan tubuh
dan memeluknya, kami berdua tersungkur berpelukan dipantai yang berpasir halus,
tidak sampai disitu saja sejenak kami berdua berpelukan tanpa kata , hanya
senyum kegembiraan yang ada diantara kami di hamparan pasir dan aku langsung
mengangkat tubuh Mami dan menggendongnya berlari kecil menuju bibir pantai dan
clupppppp, loncat menceburkan diri di air berdua dengan Mami..
Lama sekali kami
berada didalam air lalu tersembur kepermukaan masih dalam posisi berpelukan…,
semuanya ini kubuat untuk membahagiakan Mami dan Mamipun memeluku lebih erat..
” Ar…kamu nakal sekali sayang…, masa sich Mami dicebur ke
air dengan pakaian seperti ini…”
“OK Mam kita naik melepas pakaian Mami”
kataku sambil menarik Mami meninggalkan
bibir pantai untuk melepas pakaian luar Mami.
Wow, tubuh Mami sangat indah dengan pakaian renang seperti
ini, tonjolan buah dada, lekukan pinggul dan bokong Mami yang kenyal padat
mengingatkan sosok wanita berkulit halus putih , yang rajin senam dan merawat
kebugaran dan keindahan tubuhnya.
Kami berjalan lagi menuju bibir pantai melanjutkan acara renang dan selam yang sempat terputus tadi..
Kami berjalan lagi menuju bibir pantai melanjutkan acara renang dan selam yang sempat terputus tadi..
Mami berinisiatif menyiram air ketubuhku dan kubalas dengan
siraman yang lebih banyak, kami berdua tertawa gembira sambil berjalan ketempat
yang lebih dalam dan tiba-tiba Mami menyelam lama sekali mungkin sekitar 2
menit dan akupun mengikutinya , didalam air yang bening aku mencoba membuka
mataku dan tampak Mami melambaikan tangannya untuk mendekat dan begitu tubuhku
cukup dekat dengan Mami, tiba-tiba Mami memelukku dan menciumku , dan kusambut
ciuman Mami didalam air, dan Mami memanfaatkan ciuman ini bernafas , Mami
bernafas melalui mulutku..wow…, sampai aku kelelapan dan akhirnya tidak tahan
dan kami muncul dipermukaan.
“dari mana Mami belajar berenang dan bernafas dalam air??”
“Mami’ kan setiap minggu berenang , Mami bisa bertahan didalam air sampai 5 menit, mari mendekat Ar , Mami ajarkan”
Mami mulai berteori.
“Tempelkan mulut Ar di mulut Mami kemudian bernafaslah melalui mulut, jangan sekali-kali melalui hidung, waktu Mami meniupkan udara melaui mulutmu , hirup udara tersebut melalui mulut demikian pula waktu menghembuskan udara dari mulut, Mami akan menyedotnya melalui mulut Mami, OK ??” kata Mami mengahiri teorinya.
“OK Mami, tapi bagaimana kalau gagal??”
“jangan sampai gagal , mari Ar kita praktekan dulu”
Lalu Mami memulai menempelkan mulutnya dimulutku dan
perlahan lahan Mami mulai meniupkan udara kedalam mulutku, mula-mula lancar
saja tetapi ke tiga kalinya , aku tidak tahan , bukan karena tidak mengerti
teorinya tetapi menyedot udara dari mulut Mami membuat perasaanku agak
lain..mungkin naluri kelakianku mulai bergejolak dan bermunculan , kubayangkan
bahwa wanita idamanku adalah Mamiku sendiri, kupeluk Mami lebih erat dan kucium
dengan mesrah dan bergairah plus nafsu dan kusedot lidahnya , dan Mami mulanya
tdk menyadirinya dan Mamipun ikut menyedot lebih keras, tetapi tiba2 Mami
melepaskan mulutnya dari mulutku.
“jangan bernafsu Ar…, gak boleh dengan Mami” kata Mami
dengan wajah agak kemerahan.
“Maaf Mami, Ar anggak tahan seperti itu.”
”Gak apa Ar , rupanya kamu uda tau berciuman ya dengan wanita”
Aku hanya tersenyum malu, dan kamipun melanjutkan praktek
tersebut didalam air.., dan berulang-ulang aku tidak berhasil. Walaupun diulang
beribu kali tetap hasilnya gak lulus , malah makin parah karena setan selalu
membisikan
“Sayangilah dan ciumlah dengan mesrah Mamimu, pergunakanlah
kesempatan yang langka ini dan engkaulah makluk yang paling berbahagia di Dunia
ini.”
Mungkin bisikan setan seperti ini juga didengar Mami,
mulanya Mami balas menyedot lidahku , dan agak lama kami berpelukan dan
berciuman didalam air , dan lengan kiriku mulai menurun ke bokong Mami dan
seterusnya menelusuri kulit dibalik celana mandinya kedepan sampai ke pubis,
Mami makin menggeliat dan matanya membelalak dalam air, kulihat sorot matanya
mulai diliputi nafsu berahi, tidak kusiasiakan kesempatan ini..kubelai bibir
vagina Mami , Mami makin kesurupan , mungkin Mami merusaha menghalangi
perbuatan lengan kiriku dengan menangkapnya dengan tangan kanannya, tetapi aku
lebih cepat, tangan kanan Mami yang aku tangkap dan kuselipkan kedalam CD ku
sampai menyentuh penisku yang sudah menegang , mulanya Mami mengencangkan
pegangannya dan tiba2 Mami tersentak berontak muncul dipermukaan Air , sebelum
Mami menyemprotku.
” Maaf Mami…”
“Gak apa Anaku, Mami uda tau kamu makin dewasa
Kamipun melanjutkan liburan kami pagi itu dengan berjemur
dipantai sampai kami berdua terasa mulainya terik matahari…
Sepulang kami dari pantai, Mami menawarkan bahwa aku tidur dan salin dikamar Mami saja, karena Mami takut sendiri, aku pun cepat menyetujuinya ditambah lagi karena bisikan setan yang makin gencar menggoda.
Terdengar curahan air dari kran mengisi bak mandi, tentulah
Mami mandi dalam bak, air yang lembut penuh busa membelai tubuh Mami yang
indah, kubayangkan seandainya aku diajak mandi bersama Mami , telanjang bulat
pastilah persetubuhan akan terjadi antara Ibu Kandung dengan anaknya. Tak
terasa penisku mulai kembali menegang.. , kuraba..dan makin tegang ,kayaknya
sudah membesar maksimal, mengharap dan menunggu panggilan dari Mami…, kuelus
penisku sendiri
”sabar yah..kalau nasibmu mujur..keserahkan kau ke memek
Mami” gumanku makin kacau.
Tetapi makin ditunggu panggilan Mami..makin tegang dan
rasanya kepalaku hampir-hampir meledak. tiba-tiba suara panggilan Mami pun
terdengar
” Arr !!”kubiarkan beberapa saat siapa tau hanya ilusi
pendengaranku..
“Ar ”
Terdengar lagi panggilan kedua dari kamar mandi yang sangat
jelas dan pasti.
“ ya Ma !!” sahutku gemetaran..menunggu ajakan Mami masuk
dalam kamar mandi.
” Airnya hangat sayang.., segar kayak air pegunungan”
“ia Mami , kita kan di lereng pegunungan” jawabku singkat sambil menunggu lagi panggilan berikutnya
Tetapi lama..lama sekali..suara Mami tdk terdengar lagi
sampai terdengar pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah sesosok wanita mungil
yang cantik bak bidadari , tubuh yang sangat indah dan hanya dililit selembar
handuk sebatas dada sampai diatas lutut, berambut basah terurai dan tersenyum
manis…manis sekali
Mamiku, aku memandangnya terpukau.., untuk kedua kalinya aku
lihat Mami setoples itu yang tadi sewaktu memakai pakaian renang.
”Kenapa kau plototin Mami, sana mandi cepatan”
Kami telah siap berpakaian santai , turun ke restoran untuk sarapan. direstoran kami sudah ditunggui yang akan mengantar kami berwisata
“Sesuai jadual bapak dan Ibu kami antara ke …setelah
sarapan”
“Bisakah agak lat sedikit kira2 selepas makan siang” kata Mami menawarkan alternatif.
”Bisa saja Ibu, cuma mungkin ada satu situs yang kita tidak bisa kunjungi karena sudah agak malam”
Mami melirik kepadaku untuk meminta pendapatnya.
”gak apa kalau memang gak bisa dikunjungi”
”ia Mas datang lagi setelah makan siang” kata Mami menegaskan
Petugas tadipun berlalu setelah pamit kepada kami berdua.
Selesai sarapan kami bertatapan.
” Ma ..setelah ini kita jalan2 aja ya sekitar hotel” kataku
menawarkan kegiatan..,
”Boleh Ar, cuma Mami masih rasa capek sehabis menyelam, bagaimana kalau kita ngobrol aja dikamar sambil lihat pemandangan danau toba yang indah ini”
Memang kamar yang kami tempati menghadap langsung ke danau ,
kamar spesial untu berbulan madu.
“OK , Mami perlu jaga kesehatan , lagi pula kitakan masih
ada waktu 4 hari di pulau ini” kataku sambil berdiri dan membimbing Mami
kembali kekamar.
Dipelataran kamar hotel yang ditutupi dengan kaca tebal
disiapkan sebuah Sofa dan teleskop pembesar untuk melihat panorama danau toba,
Mami mulai meneropong menjelajahi sejauh matanya memandang sambil berdecak
kagum, sesekali menyebut namaku untuk mengajak melihatnya sepasang kekasih
berpelukan dengan latar belakang bibir pantai , Mana bisa aku melihat seperti
pandangan Mami yang menggunakan teleskop, malah aku sibuk memperhatikan bibir
Mami yang tipis..dan dalam hatiku berkata
“bibir Mami jauh lebih indah ketimbang bibir pantai danau
Toba.”
Mami mengahiri browsingnya dengan menyerahkan teleskop kepadaku
sambil berkata
“fokuskan kearah pantai kiri bawah Ar”
“wow… sepasang merpati yang lagi kasmaran Ma !!, tapi Mami dengan Ar semalam lebih mesrah dan sangat romantis ” kataku sambil melepaskan pandanganku dan menatap wajah Mami
“wow… sepasang merpati yang lagi kasmaran Ma !!, tapi Mami dengan Ar semalam lebih mesrah dan sangat romantis ” kataku sambil melepaskan pandanganku dan menatap wajah Mami
Mami tampak tersipu sipu.
” Kamu kayaknya jatuh cinta sama Mami ya!! ”
” Apa tidak boleh??”
Kutarik Mami lebih dekat dan mengankatnya duduk diselangkangku berhadapan, Mami berkeras menghindar tetapi tenagaku lebih keras
lagi akhirnya hanya menurut saja , malah Mami melingkarkan lengannya keleherku
, duduk menindih penisku yang mulai mengeliat kenyal. dan aku yakin Mami juga
merasakan ganjalan yang berhadapan langsung ke vaginanya.
“Ar …kita tidak boleh berlama-lama seperti ini” kata Mami
pasrah sambil mengecup keningku.
“kan gak ada yang liat dan tidak akan ada yang tau”
kuganti kecupan Mami dikeningku dengan mengigit halus dan menarik kebawah bibir Mami yang tipis…
“Oww Arrr!!”
Sepertinya ini kunci kelemahan Mami , dan tidak kusiasiakan
kesempatan yang sangat berharga ini , dengan mulut Mami yang sedikit terbuka ,
kumasukan lidahku dan menggelitik lidahnya..Mami balas memainkan lidahnya dan
diselingi dengan menyedot, Air liur kami berbaur menambah rasaha birahi kami
berdua anak dan Ibu.
Tidak hanya sampai disitu, Mami mulai mempertahankan
ciumannya dengan menarik dan menyambak rambutku kearahnya dan akupun
melanjutkan dengan menyingkap baju kaos luar Mami , Mami tidak mencegahnya
malah Mami juga memulai menyingkap baju kaosku..dan akhirnya kami berdua
telanjang setengah badan…., dan kedua pasang tangan kami bebas melanglang
menulusuri kulit yang menutupi tubuh kami yang telanjang.
Sewaktu kedua tanganku mencapai gundukan buah dadanya, lalun
kupermainkan putingnya , Mami semakin mengeliat kesurupan..dicakarnya
punggungku dengan jari kukunya yang mungil dan tajam, Mami tidak dapat lagi
mengontrol birahinya…, dilepasnya ciuman dan membuang badanya kebelakang sambil
menggantung dileherku menyebabkan rambutnya yang ikal terurai, posisi yang
seakan-akan meminta agar tubuhnya dijilati…, dan memang aku mulai menjilati
leher Mami terus turun ke buah dadanya , kupermainkan sekali lagi putingnya
dengan lidahku…
”owwww, Mami tidak tahan sayang” kata Mami disela dengus
birahinya
Akupun makin mengeram sambil menekan buah dadanya dengan
mulutku… Mami sepertinya akan mencapai orgasme …., setelah pekerjaan kedua
tanganku pada buah dada Mami diambil alih oleh mulutku , perlahan kugeser
kearah bokongnya dan menyelip masuk kedalam celana panjang Mami , rasannya
sulit dan sangat sempit, kucoba melonggarkannya dengan membuka kancingnya dan
Mami pasrah dan memberi peluang dan kancing celananya pun terbuka…, tanganku
masuk lebih dalam…sampai meraba buluh pubis yang halus menutupi bagian atas
bibir vagina Mami..,Mami makin mengejan ..menggelepar …meronta dalam
pelukanku…,jari telunjukku mulai memainkan klitorisnya yang entah kapan
diliputi lendir yang hangat , lebih jauh menelusuri masuk kelubang vaginanya
yang juga memberi reaksi menjepit dan hangat…, dan Mamipun tersentak histeris
“ohhhhhh Ar…hentikan …jangan disitu …Mami gak tahan….”
dringggggggggg, dringgggggg, bel kamar berdering ….,
plakkkkk, plakkkkk
Hampir bersamaan bunyi dring bel kamar dan tamparan Mami
dikedua pipiku, Mami berlari langsung kepembaringan , tertelungkup menutupi
mukanya dengan bantal…dan Mami menangis….. dan akupun bersegera mengangkat
telefon kamar , dari ujung sana terdengar petugas restoran menawarkan makan
siang.
“Ibu sakit kalau bisa makan siangnya diantar aja ke kamar”
Dan sirnahlah semua nafsu birahi yang berkobar membakar kami
berdua
Perlahan-lahan lahan kuhampiri Mami dipembaringan yang masih
tertelungkup menangis..lirih , entah kenapa Mami tiba2 menamparku dan terus
menangis, kubelai rambutnya.
“maafkan Ar yang sudah melukai hati Mami” kataku sambil
mencoba membalikan tubuhnya yang masih bergetar.
Plakkk, kembali Mami menamparku
Plakkk, kembali Mami menamparku
” enyah kamu anak kurang ajar” tangis Mami makin meledak.
Setelah kubiarkan beberapa saat dan perlahan-lahan tangis
Mami mulai mereda.
”mungkinkah Mami marah karena gangguan dring telefon yang
mengganggu atau aku telah berbuat tidak senonoh pada Mami ??, tapi kalo ini
penyebabnya kenapa Mami selalu memberi peluang kepadaku untuk bercinta ???”,
tanyaku dalam hati.
Tidak….tidak boleh aku melukai hati Mami, Mami yang telah
melahirkanku , membesarkanku dan memberi kasih sayangnya tanpa pamrih.. aku
rela kalaupun Mami akan membunuhku”
plakk.. plak…..plak….., kutampar sendiri pipiku…sangat
keras…menimbulkan rasa nyeri dan kemerahan…
” jangan Arrr …”
Mami berteriak tiba2 sambil membalikan badannya, kulihat ada penyesalan diwajah Mami walaupun Mami berusaha menutupinya dengan senyumnya, kupeluk tubuh Mami yang masih setengah telanjang.
“maaf kan Arr…Mami”
Kudekap Mami.
” tidak ada yang perlu dimaafkan Arr..justru Mami yang salah
.. memberi peluang kepadamu untuk mencintai Mami..”
“Tapi salahkah itu Mami” kataku sambil menyandarkan kepalanya di bahuku.
” Tidak salah Ar kalau cinta kasih itu antara anak dan ibunya, yang tadi kita perbuat adalah cinta asmara antara laki dan perempuan , seperti Mami dengan papamu”
Mami mulai tenang kembali.
”Tapi salahkah itu kalau cinta laki-laki dan perempuan
terjadi pada Anak dan Ibu kandungnya” tanyaku lagi sambil membelai rambut
dikeningnya.
Mami tidak langsung menjawab pertanyaanku..
” Ambilkan dulu kaos Mami, gak enak ngobrol dalam keadaan
telanjang seperti ini”
“Gak apa ma…, uda dari tadi kita juga sudah telanjang lagi pula gak ada yang tau “ kataku menonak secara halus sambil mencolek dagunya.
“Cinta asmara antara kamu dan Mami tidak boleh terjadi Ar!!, tabu..dan tidak lumrah” kata Mami tanpa meminta lagi kaos nya.
“Itukan cuma aturan dan adat
yang dibuat oleh manusia…Ma.., dan manusia juga yang dapat melanggarnya dan
merubahnya” protesku pada pernyataan Mami
“Tapi seandainya terjadi asmara antara kamu dengan Mami , terus siapa yang akan melanjutkan keturunan papamu, kamukan anak satu-satunya dari Mami dan papamu , dan kamu harus berkawin dengan wanita lain yang kamu cintai” kata Mami tersenyum dan menatap mataku.
Setiap kata-kata Mami selalu diiringi dengan senyum manis
dan tatapan sorot mata yang sangat indah dari sosok wanita yang sangat
sempurna,
“Taukah Mami bahwa tetangga kita itu yang punya 2 anak
selisih 17 tahun semuanya dari papanya ? atau yakinkah Mami bahwa anak
bungsunya itu bukan anak dari anak sulungnya??? “
Mami hanya terdiam.
” Kalau Mami bisa menjawabnya , aku bersedia dihukum bila
perlu dibunuh karena Ar sudah bersalah kepada Mami, tetapi kalau Mami tidak
bisa menjawabnya , berarti Mami tidak bersalah jika menerima cinta asmara dari
anak Mami”
Mami terdiam dan tidak juga menjawabnya , dalam hati
maksudku agar perbuatan kami tadi berdua tidak menyebabkan Mamiku menanggung
kesalahan dan malu, yang penting tidak ada orang ketiga yng melihat dan
mengetahuinya. Akhirnya Mami meminta.
” Ar!! maukah kamu mencintai wanita tetapi bukan Mami ???”
Perlahan lahan posisi berpelukan kami ubah dengan menindih
tubuh Mami, dan sepintas kukecup bibir Mami.
” Ar sudah mencobanya , setiap kali Ar mau mencium Alda ,
tetapi wajah Mami yang selalu muncul, begitu juga pernah ke rumah bordir untuk
mencari cinta …tapi gak ada yang seperti Mami”
Mami hanya tersipu-sipu dan mengencangkan pelukannya.
“kalau Mami tdk bisa menerima Cinta Ar dan kalau Ar panjang
umur, biarlah Ar membujang selamanya..” kataku sambil mengendorkan sedikit
pelukanku kepada Mami.
“Ohhhhh Ar…anaku!!!”
Hanya itu kata yang dapat keluar dari mulut Mami yang imut ,
lalu menarikku mendekati tubuhnya yang setengah telanjang , mencium bibirku dan
menyedotnya. Aku pun mengimbanginya dengan sedikit keraguan.., apakah Mami
dalam keadaan terpaksa ???, tidak perduli , karena memang aku sangat mencintai
Mamiku.., kubalas ciuman Mami.
Lama sekali kami berciuman , kembali aku mulai memainkan
tangan kananku untuk meraba putingnya dan lengan kiriku menelusuri pinggannyanya
sampai kebokong dan terus menyelip masuk diantara CDnya…, mungkin Mami
merasakan tangan aku kesulitan mencapai selangkangnya , Mami mulai melepas
sendiri kancingan celananya dengan cepat sekali dan akupun dengan cepat
mengelus seluruh permukaan vaginanya…
Getaran birahi Mami mulai aku rasakan dan akupun dengan
aktif mempermainkan kedua tempat tersebut
Mami makin kesurupan, nafasnya mulai bergemuruh..lirih..,
digoyangkannya bokongnya seakan akan…, menyesuaikan gelitik jari-jariku
didinding vaginanya.. dan…dan Mami mulai melorotkan celana panjangnya sekalian
CDnya ikut bareng sehingga Mami sekarang telanjang bulat…sambil mencakar
bokongku dengan kukunya .., untung masih ada celana panjangku sehingga kukunya
tidak melukaiku, …akupun akan mulai melepaskan celana panjangku sekalian CDku
dengan menggunakan tanganku yang melanglang divaginanya…
”ohhhhhh Ar…jangan !!!” kata Mami dalam dengusannya sambil
tangannya yang membantu melepaskan celanaku.
Rupanya Mami aktif membantunya agar tanganku tidak
meninggalkan vaginanya dan teteknya…
Setelah semuanya terlepas…, kutelungkupi tubuh Mami….mencium
lehernya bergantian keputing susunya dan kebibirnya yang makin memerah…, Mami
makin tersengal..sengal…sambil melebarkan selangkangnya untuk memberikan
peluang penisku memasuki vaginanya.
Awalnya aku sangat kesulitan memasukan kepala penisku kevaginanya, tetapi Mami penuh pengertian dan menuntunku.., mula2 tangan kirinya meraba batang penisku dan menarik kevaginanya…lalu menggosok-gosokan kepala penisku diseputar vaginanya yang mulai berlendir …lalu menuntunya masuk.
“Ohh Ar…” sambil menarik bokongku kearahnya…,
..clubpppp..
Kurasakan suatu kenikmatan yang tiada taranya, denyutan
dinding vagina Mami, yang hangat berlendir dan goyangan pinggulnya keatas dan
kebawah yang diselingi gerakan memutar sekalikali membuat penisku makin kelelap
dan akupun mengimbanginya dengan dorongan bokongku makin kencang , kupercepat
adukan penisku kedinding vagina Mami dan rasanya makin merasuk kenikmatan yang
tidak pernah kualami sebelumnya.
Mamipun sangat menikmati…cinta birahi yang
kami lakukan membuat Mami seakan akan tidak ada lagi kesempatan bernafas… hanya
dengusan nafas.
“ahhh…uhhh, …oh Ar..Mami tidak tahan…. sayanggggggg
..aaaaauuuuu”.
Mami sepertinya hampir orgasme dan akupun tidak mau kenikmatan
ini berlangsung cepat..dan tiba2 gerakan aku hentikan,,..dan Mami pun
tertegung…teganggg.
” Mami terimalah cinta anakmu…Maaaaaa…!!!!”
Tak tahan lagi semburan air manikupun menghujani vagina Mami
dan Mamipun merasakannya …dengan gerakan kesurupan seakan akan Mami hendak
menelan tubuhku,…pelukannya makin kencang…dan chhesssss.. sangat kurasakan juga
denyutan …dan jepitan vagina Mami dan semburan lendir nya yang makin hangat…,
tubuh Mami menegang kencang…
”ohhhhhh ….kamu…nakal…Arrrrrr…”
akhirnya kami berdua terdiam…membisu dan hanya getaran
penisku dan dinding vagina Mami yang masih terasa mengahiri pergumulan kami
anak dan ibu..
kami berdua telanjang bulat berpelukn dan masih menikmati
sisa gelora asmara birahi …..berjam-jam sampai akhirnya keringat birahi kami
bercampur lendir yang mulai mengering dan tercecer kemana-mana ….tertidur lelah
berpelukan tanpa sehelai benang yang melekat di tubuh kami Anak dan Ibu.
Entah beberapa lama kami tertidur .., dan aku terjaga lebih
dulu dan Mami masih memeluku dengan nafas yang sangat teratur berhembus tepat
dihidungku, kutarik bibirnya yang tipis sedikit kebawah dan kulihat Mami
membuka matanya sambil tersenyum puas…, senyum yang selalu minta dikecup..
” Ma.. terimah kasih ..”
” Kamu nakal sekali Ar…memaksa dan merayu Mami , sehingga Mami tidak sanggup menolaknya”
Mami menindih tubuhku dengan buah dadanya dan merapatkan
pahanya diantara selangkangku…..persis menyentuh kepala penisku…
Kutarik tubuh Mami menindih tubuhku dan kutatap matanya
” Adakah penyesalan Mami setelah bersetubuh dengan anak
sendiri? ” ,
Mami kembali hanya tersenyum.
” mmmmmm, menyesal sekali Ar…, kenapa tidak dari dulu ..”
Mami kelihatanya malu-malu melanjutkan kata-katanya
“Mami menikmatinya ??”
Ia hanya mengangguk tersenyum sambil melebarkan selangkangnya
membuat penisku yang sudah menegang kembali…terjeblos kedalam vaginanya.
selama berada di Samosir kami bisa melihat objek wisata lain
seperti melihat kuburan batu, Simando, Ambarita (meja batu tempat hukuman
tradisional Batak) atau berenang di kolam air panas alam. dan menyusuri Pulau
Samosir mulai dari ujung Tomok sampai dengan Aek Rangat, bersama Mami dan mengunjungi danau diatas danau.
Komentar
Posting Komentar